Sisa aroma gelar juara
Piala AFF saat Timnas U-19 menjuarai Turnamen yang di ikuti negara se Asia
tenggara di stadion Gelora Delta
Sidoarjo masih sedikit membekas. Di balik suksesnya pagelaran Piala AFF U-19
yang di selenggarakan Di Sidoarjo dan sekitarnya pada Asustus-september 2014
menyisakan sedikit kekacauan dan kerugian untuk Kabupaten Sidoarjo.
Acara
memang cukup meriah dimana setiap pertandingan yang di hadapi Timnas Muda
Garuda Indonesia ini selalu di padati para suporter dari kota-kota lainnya ,
contohnya saja seperti Pasoepati (Solo) , SNEX-Panser (Semarang) , Aremania
(Malang), Bonek (Surabaya) dan supprter dari kota-kota lainnya yang juga
memadati setadion kebanggan arek-arek Deltamania ini. Selain itu tim nasional
U-19 berhasil mempersembahkan trofi Piala AFF U-19. Trofi kemenangan ini diraih
setelah mengalahkan Vietnam 7-6 dalam adu penalti di babak final Piala AFF
U-19, Minggu malam (22/9). Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi
juara setelah 22 tahun tak pernah menang dan Stadion Gelora Delta Sidoarjo pun
menjadi saksi Bisu gelar pertama Indonesia tersebut. Di balik suksesnya timnas
menjuarai Piala AFF U-19 tersebut meyisakan kekacauan dan kerugian. Mungkin
media hanya memberitakan suksesnya pagelaran Piala AFF U-19 tersebut tanpa
memberitakan kekacauan di balik kemeriahan Pagelaran tersebut. Terutama Panitia
Penyelenggara (PANPEL) yang cukup kacau dalam mengelola penjualan tiket baik
Tiket Ekonomi, utama dan Ekonomi. Pada awal-awal pagelaran Piala AFF U-19
panpel masih bisa mengatasi penjualan tiket, namun karena semakin menanjaknya
permainan garudan muda di setiap laga dan hingga timnas Indonesia di pastikan
mampu masuk ke babak semifinal dan animo penontonpun mulai meningkat tajam di
bandingkan pada saat babak penyisihan group. Kekacauan Panpel dalam mengelola
penjualan tiket mulai terlihat ketika Timnas U-19 masuk pada babak semifinal
melawan Timor Leste, dalam mendistribusikan Tiket Semifinal tersebut panitia
penyelenggara mulai terlihat keawalahan dengan animo suporter yang meningkat
tersebut, hingga justru di saat seperti ini Calo tiket mendapatkan keuntungan
yang melimpah dengan mampu menjual kembali tiket pertandingan semifinal dengan
harga yang tinggi di bandingkan dengan tiket yang di jual di tiket, banyak
suporter Garuda yang kecewa dengan Panitia Penyelenggara yang kurang sigap
dalam mengelola penjualan Tiket. Puncak kekacauan Panitia Penyelenggara Piala
AFF U-19 dalam mengelola penjualan tiket terjadi ketika Final Piala AFF U-19
ketika Timnas indonesia melawan Vietnam di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Menjelang pertandingan laga final Piala AFF U-19, semakin
banyak Suporter indoneisa yang sedang mengantri di loket penjualan tiket. Berbagai
kekacauan juga terjadi di lokasi loket penjualan tiket yang disebabkan dengan
banyaknya Suporter Indonesia yang masih belum juga mendapatkan tiketnya, dan
kebanyakan dari mereka telah mengatri lama, yaitu dari pagi hari demi
memperoleh tiket tersebut. Dan hal yang menyebabkan timbulnya kekacauan yaitu
karena banyaknya loket penjualan tikat yang dibuka tidak diimbangi dengan
jumlah pendukung yang sedang mengantri. Begitu banyaknya antrian di luar
Stadion Gelora Delta Sidoarjo, akan tetapi loket penjualan tiket yang dibuka
hanya sedikit saja. Hal seperti itulah yang menjadi faktor yang mendorong
keinginan Suporter Indonesia yang kecewa dengan Panitia Penyelenggara Piala AFF
U-19 untuk merusak sejumlah barang, serta membuat keributan yang menghebohkan
di sekitar Stadion.
Akibat dari kericuhan yang terjadi itu, sejumlah fasilitas- fasilitas di stadion Gelora Delta Sidoarjo juga dirusakkan oleh para pendukung yang sedang melampiaskan amarahnya itu. Seperti yang terlihat dari luar stadion, juga tampak pintu VVIP yang sebelah utara, loket penjualan tiket, dan juga jendela- jendela luar juga dipecahkan oleh beberapa Oknum dengan melempar batu, dan membakar loket.
Akibat dari kericuhan yang terjadi itu, sejumlah fasilitas- fasilitas di stadion Gelora Delta Sidoarjo juga dirusakkan oleh para pendukung yang sedang melampiaskan amarahnya itu. Seperti yang terlihat dari luar stadion, juga tampak pintu VVIP yang sebelah utara, loket penjualan tiket, dan juga jendela- jendela luar juga dipecahkan oleh beberapa Oknum dengan melempar batu, dan membakar loket.
Loket
penjualan tiket yang terbakar itu juga terjadi karena ada pendukung yang
sengaja menyalakan kembang api dengan niat untuk mengacau loket saja, namun
yang terjadi malah hal yang tidak disangka bahwa bara pada kembang api semakin
besar sehingga terjadi kebakaran kecil di loket. Kekacauan tersebut mampu di
redam oleh sejumlah petugas keamanan dan kepolisian datang untuk menghalau
kericuhan pada lokasi sekitar Stadion itu.
Kekacauan
di Panpel di luar stadion akhirnya dapat di antisipasi pihak kemanan dengan
sigap dan meredah ketika wasit meniupkan kickoff tanda pertandingan final Paial
AFF U-19 antara Indonesia vs Vietnam di bunyikan. Animo suporter Indonesia
ternyata sangat fantastasi hampir semua sudut tribun di stadion Gelora Delta
Sidoarjo di padati suporter Indonesia, kekacauan Panitia Penyelenggara Piala
AFF U-19 tiidak meyusutkan Suporter Indonesia Untuk Mndampingi Garuda Muda
Indonesia berjuang untuk mendapatkan Gelar Piala AFF U-19 untuk pertama
kalinya. Karena Padatnya suporter indonesia tersebut pagar penghalang di
beberapa Tribun akhirnya roboh karena di goyangkan beberapa suporter, kembali
lagi Stiadion Gelorta Delta Sidoarjo mengalami kerusakan. Selain kekacauan di
dalam stadion, kekacauan juga terjadi di luar stadion dan beberapa sudut kota
sidoarjo , beberapa oknum melakukan sweping terhadapt suporter tertentu,
lagi-lagi hal tersebut sangat merugikan dan megganggu kenyamanan masyarkat umum
Sidoarjo. Di balik kemeriahan Piala AFF U-19 tersebut meyisakan banyak
kekacauan dan kerugian.
Dan saat ini Stadion
Gelora Delta Sidoarjo sudah di nantikan
dengan akan diadakan laga uji coba International Timnas Senior melawan
Pakistan, Sabtu 21 Juni 2014. Apakah kekacauan akan terjadi lagi atau justru
Panitia Penyelenggara sudah akan sigap dalam mengantisipasi kekacauan tersebut
terjadi kembali. Tim deraksi Delta Cyber berkesempatan mananyaka kesiapan
Deltamania untuk laga uji coba Timnas Indonesia Di Stadion Gelora Delta
Sidoarjo. “Kita (deltamania) akan meramaikan stadion Gelora Delta Sidoarjo
semeriah mungkin agara para pemain Timnas bisa bermain dengan semangat dan
mampu membawa kemenangan untuk Indonesia” Ucap Agustina Humas Deltamania .
Selain itu Deltamania juga mengarapkan suporter yang datang pada laga ujicoba
nanti diharapkan meninggalkan atribut dan dendam pribadi saat mendukung klub
untuk dapat bersatu mendukung Timnas Indonesia dan dapat bersatu tanpa adanya pertikaian
di dalam dan di luar stadion.
“KALIAN SOPAN , KAMI
SEGAN. INI SIDOARJO BUMI DELTAMANIA. HARGAI KAMI SEBAGAI TUAN RUMAH. SAVIDI
FROM SIDOARJO TO INDONESIA” #MenolakLupa (RmR)